Senin, 20 Januari 2014

Catatan Januari 2014

Januari = Hujan sehari-hari?

Mungkin benar, mungkim juga tidak.

Khusus Januari 2014 ini, jargon itu benar adanya.

Hujan yang tak henti-henti hampir di seluruh wilayah tanah air, membuat berita tentang banjir marak menghiasi media. Baik media elektronik, maupun media cetak.

Dalam bahasa Jawa, ada pepatah mengatakan, Kriwikan dadi grojogan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, kita mengenal pepatah, Kecil jadi kawan, besar jadi lawan.

Tapi? Ada tapinya juga lho.

Fenomena sekarang, banyak yang menyalahkan banjir kepada pemimpin daerah?   **tepok-tepok jidat deh.

Harusnya, justru melaihat kepada masa kepemimpinan sebelumnya. Bagaimana dia mengelola alam yang akan menolong kita dari bencana?

Kalau di Bali, Umat Hindu mengenal adanya Tri Hita Karana. Jadi, keseimbangan alam masuk dalam tatanan dan ajaran agama yang dipegang teguh umat Hindu. Buktinya? Pernahkah kita mendengar berita bencana terjadi di Bali? Nyaris tak pernah kan? Karena mereka menjadikan alam sebagai partner hidup. Sahabat dan sumber daya yang harus dipelihara. Tapi tidak sekedar slogan, mereka merealisasikannya.

Nggak jauh-jauh deh.
Tak jauh dari kampung halamanku, dulu ada perkebunan karet. Tepatnya di wilayah kecamatan Mijen. Tapi sekarang, perkebunan tersebut sudah menjadi kawasan elit BSB, Bukit Semarang Baru.

Nah! Akibatnya. Hampir mustahil bagi kota-kota di bawahnya - Semarang, Kaliwungu-Kendal- untuk lepas dari cengkeraman banjir saat musim hujan tiba.

Jadi..........................
Bagaimana alam terhadap kita, itu tergantung bagaimana kita terhadap alam bukan?
Kita bersahabat dan menjaga kelestariannya, maka alam akan menjadi sahabat dan melindungi kita.
Kita semene-mena, sombong dan arogan terhadap alam,  ya lihat saja pembalasan Sang alam kepada kita.

He.he..he..he..maaf, catatan ini tidak bermaksud menggurui lho. Tapi mengajak kita kembali mengingat pelajaran di Sekolah Dasar dulu. Bahwa, penebangan hutan, hutan gundul dan teman-temannya, bisa menyebabkan banjir, erosi dan tanah longsor. Begitu kan yang kita pelajari dulu?

Ah, tapi itu kan dulu.
Sekarang kita-kita sudah pinter, mahir, dan berkuasa. Jadi boleh dong melupakan pelajaran itu?
Hehehehehehe, memangnya kita lahir langsung berlari ya? Nggak inget kalau kita merangkak, dan belajar tertatih-tatih sampai dengan bisa berlari.


***sayup sayup terdengar lagu lama
      " atau alam mulai enggan, bersahabat dengan kita........"

       Kita yang yang memusuhi alam atau alam yang memusuhi kita? Hayoooo, jawabnya ada di nurani kita masing-masing kok.

Salaaaaammmm...
   "lestari alamku, lestari desaku..........................." semoga.








2 komentar:

  1. Bulan Januari ini di Pontianak malah gak pernah hujan. Kita harus bersahabat dengan Alam dan kakaknya, Vety Vera. Piss ah ... !!

    BalasHapus
  2. Hehehehehehehehehe.............
    Sebenarnya alam itu banyak mengalah sama manusia ya mas. Di gunduli hutannya, ngalah. Di penuhin polusi udaranya, ngalah. Digali tanahnya untuk ditambang, ngalah. Dicemari airnya, ngalah juga. giliran alam mengemban titah penciptanya untuk sekedar mengingatkan kepada manusia, alampun tetap disalahkan. Kasihan ya alam,

    Karena Alam jadi nggan nyanyi lagi. Hehehehehehe piss juga.

    BalasHapus