Selasa, 02 Oktober 2012

Edisi Berbagi...

JAMBU BIJI....


Pohonnya sih sudah tumbang, tapi dahan dan daunnya tetap rimbun. Bahkan di ujung kemarau panjang ini sekalipun. Inget kan September 2012 ini adalah saat kering-keringnya iklim di negeri tercinta kita. Tapi dia, pohon jambu di sebelah timur rumahku, tetap banyak buahnya, Bahkan masih ada beberapa bunganya yang sedang mekar. Putih, indah, bersihn dan kalau dicium, ah...nggak wangi!

Bulan puasa kemarin, dia menyediakan hidangan buka puasa buatku. Setiap hari lho. Eh ada yang aneh. Siang, kalau aku cari-cari kayanya gak ada buah yag siap santap. Tapi menjelang maghrib, ada aja buah ranum yang mejeng di depan mataku. Alhamdulillah. Sepanjang bulan Ramadhan 1433 H aku selalu membatalkan puasaku dengan buah jambu. Tandas sampe biji-bijinya.

Kalau diinget sih, pohon jambu itu sudah lebih dari enam tahun lho memasok kebutuhan vitamin C keluarga kami. Dulu. Dulu banget, pernah mau ditebang oleh ibu, karena buahnya dikit. Eh,beberapa hari kemudian bakal bunganya pada berebut bermuculan di depan ibuku. Ganjen ya.. Akhirnya gak jadi ditebang.

Pada saat beberapa tetangga terkena DB, dia berjasa lho. Banyak yang meminta buahnya. Konon katanya cepat membantu proses penyembuhan DB. Terus ketika ayam-ayam kami sakit. Entah dapet ide dari mana, adik iparku (suami adikku yang nomor 4) memetik beberapa buah jambu. Dicacahnya, kemudian diberikan kepada ayam-ayam kami. Alhamdulillah, ayam-ayam kami jadi sehat.

Sekarang, buah jambu itu tetep menjadi keuskaannku. Bahkan beberapa tetangga dan teman-teman dari Kampoeng Gembloeng sering meminta buahnya.

Buah jambu kami berbeda dengan buah jambu yang di pasar. Kulitnya keras, isinya merah, bijinya banyak dan keras pula. Tapi rasanya, jauh lebih manis.

Dulu, sebelum aku tinggal di rumah bersama kedua orang tuaku, aku sering sekali sakit sariawan. Ibarat satu sembuh, dua datang, dua sembuh, satu datang. Sampe aku harus menggunakan pasta gigi khusus untuk mencegah sariawan.

Sekarang, sariawan itu udah "say good bay".  Mungkin karena supply vitamin C  dari si buah jambu itu. Eits...jangan mengira dulunya aku kekurangan Vitamin C ya. Berbagai supplemen Vitamin C dari yang biasa sampai dosis tinggi menjadi daftar belanja wajibku lho. Tapi tetep aja yang namanya sariawan enggan pergi dariku.

Sekarang, dengan bermesraan bersama pohon jambuku, sariawan itu mungkin cemburu ya. Terus dia pergi mencari gebetan baru.








Kendal, October, 02-2012

1 komentar: