Sabtu, 06 Oktober 2012

ASLINYA MADU MURNI

Madu dan Racun, pilih mana?

Kalau dimadu? Ada yang mau pilih nggak ya?

Nha, kalau madu murni? Siapa yang mau nolak?

Kalau memanen madu? Pernah?

Aku pernah lho.

Begini ceritanya.

Ada sekawanan lebah yang sudah lama menghuni salah satu sudut kadang embek
entah sudah berapa kali madunya dipanen
tapi lebah-lebah itu kerasan dan tak mau pindah
semoga begitu seterusnya


Sekarang, giliran aku bisa memanennya sendiri.
Hmmm...dimusihin para lebah nggak ya?

Malu bertanya, sesat di jalan. Ya apa ya?
Sebelum memanen madu aku tanya sana sini,
terutama pada tetangga yang sudah pernah melakukannya.

Tadaaaaaaaaaaaaa....!!!!!

Untuk menghalau sang lebah dan keluarganya
aku bakar segenggam daun kelapa kering
asapnya aku pakai untuk menghalau lebah-lebah menyingkir dari rumahnya

Saat itulah aku ambil sabit dan kupotong beberapa rumahnya
aku masukkan ke dalam panci dan kubiarkan beberapa saat
madu-madu akan mengalir dari rumah-rumah lebah itu ke dalam panci
warnanya kuning, jernih dan kental.

Kucelupkan colekkan jariku ke dalam genangan madu yang ada di rumah lebah
Hmmmmm....manisnya. Lebih manis dari madu yang sering kubeli di swalayan.

Aku inget, waktu di Kalimantan Timur
sering dikirm madu lebah asli dari hutan oleh petaninya
rasanya juga manis, tapi madu lebahku ini masih lebih manis.

"Tergantung jenis  bunga yang dimakannya", kata Bapakku.

Setelah tak lagi mengalir.
Aku peras rumah-rumah lebah itu ke dalam panci yang lain
Madu-madu berwarna putih mengalir deras, kental.
Meninggalkan lengket di tanganku

"Auwww...!!!"
Aku berteriak nyaring.
"Kenapa?", tanya Ibuku.
"Lebahnya protes. Aku meremas pantatnya"
Ibuku tertawa, tak urung akupun ikut tertawa.

Sengat lebah tertinggal di salah satu ruas telunjukku.
Kucabut, rasanya cuma gatal-gatal dan bengkak sedikit.

Ahaaaa.....
Aku punya 2 jenis madu
madu yang menetes sendiri. Itu madu yang benar-benar murni
madu yang aku peras, meskipun asli sudah terkontaminasi dengan material di rumah lebah.

Lebah-lebah itu aku coba pindahkan ke dalam box yang sudah aku siapkan.
tapi mereka tidak mau.
Sore hari, ku tengok lagi sudut kandang embekku
ternyata lebah-lebah itu masih berkerumun di sana.
(mungkin) sedang bermusyawarah untuk menbuat rumah baru.

Bikin madu yang banyak ya, lebah-lebahku
aku coba sediakan tanaman yang bunga-bunganya akan menjadi makananmu nanti.












1 komentar:

  1. Tak ada orang yang mau dimadu, apalagi wanita. Tapi kalo dikasih madu seperti ini, siapa sih yg gak mau??

    BalasHapus